Ungkapan duka dan solidaritas warga Selandia Baru untuk muslim di negara itu turut mewarnai suasana pascainsiden penembakan brutal di Masjid...
Ungkapan duka dan solidaritas warga Selandia Baru untuk muslim di negara itu turut mewarnai suasana pascainsiden penembakan brutal di Masjid Annoor di Kota Christchurch, Jumat (15/3/2019).
Hal ini pula yang dialami Niklin Jusuf, warga Ujong Rimba, Kecamatan Mutiara, Pidie, yang menetap di Kota Wellington, New Zealand (Selandia Baru).
Mantan pejuang GAM di luar negeri ini kepada Serambinews.com memastikan tidak ada warga Aceh yang menetap di Kota Christchurch.
Artinya, juga tidak ada warga Aceh yang melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Annoor saat kejadian tersebut.
"Kalau saya tak salah tidak ada orang kita di sana," katanya saat dihubungi Serambinews.com sekitar pukul 18.00 WIB.
Niklin mengaku sangat sedih karena korban yang berjatuhan merupakan warga muslim yang menetap di sana.
"Tentu kita sedih, karena banyak saudara seiman yang menjadi korban," katanya.
Niklin mengaku, selama ini, New Zealand termasuk negara kepulauan yang sangat kondusif dan temasuk negara yang toleran.
"Selama ini ya aman-aman saja, tidak kejadian semacam ini. Kita diberi hak (toleransi) dan sangat dijaga," kata Niklin.
Bahkan, katanya, dia bersama keluarga sama sekali tidak pernah berpikir akan terjadi insiden penembakan tersebut.
"Sama sekali kami tidak terbayang akan terjadi peristiwa ini," katanya.
Pascaperistiwa itu, Niklin bersama keluarga juga berkomunikasi dengan warga Aceh lainnya yang kini tersebar di beberapa kota di Selandia Baru.
Setelah peristiwa tadi siang, ternyata para tetangga dan sahabat Niklin ikut berdatangan ke rumahnya untuk memberi semangat.
"Mereka datang ke rumah untuk bersama-sama kami, katanya tidak apa-apa, memberi semangat dan ada juga sahabat yang menanyakan keadaan via message," katanya.
Niklin bersama istri dan tiga anaknya kini menetap di kawasan 29 Naenae RdNaenae, Lower Hutt 5011, Selandia Baru.
Niklin mengaku sudah menetap di Selandia Baru sejak 1999. Sedangkan istrinya menyusul tahun 2003 silam.
Ia bekerja di salah satu perusahaan di Kota Wellington, Ibu Kota Selandia Baru.
Saat ini, jumlah warga Aceh di New Zealand sekitar 41 orang.
Di Wellington tujuh orang, di Palmerston North 3 orang, di Auckland sekitar 25 orang, dan di Invercargill satu keluarga sekitar enam orang.(*)
Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini
Gambar : SerambiNews.cm
Sumber : SerambiNews.cm