Ekonom senior Chatib Basri. Image : Viva.co.id Netizen Indonesia - Peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan sangat...
Ekonom senior Chatib Basri. Image : Viva.co.id |
Netizen Indonesia - Peluang Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan sangat kecil. Padahal tahun ini kebijakan normalisasi moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) dinilai melambat dan diprediksi hanya menaikkan suku bunga satu kali.
Ekonom senior dan mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri menjelaskan, sulitnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan karena masalah defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) yang masih membayangi ekonomi domestik.
Bank Indonesia mencatat defisit transaksi berjalan pada kuartal IV 2018 membengkak jadi USD 9,1 miliar atau 3,57 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut naik dibandingkan kuartal sebelumnya USD 8,6 miliar atau 3,28 persen dari PDB.
Tingginya suku bunga BI akan berdampak pada kinerja investasi di sektor riil. Kondisi tersebut akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan dan hal ini akan membuat investor ragu untuk berinvestasi di sektor riil.
Mau Kuliah dengan Beasiswa? Klik Disini
Penulis : Handayani
Sumber : Kumparan.com