Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

Kelompok Petani Kota di Tengah Hutan Beton dan Baja

Netizen.co.id -  Keterbatasan lahan di Ibukota tak membatasi kelompok kampung sehat terpadu Green Puspa untuk berkreasi. Para warga di ...




Keterbatasan lahan di Ibukota tak membatasi kelompok kampung sehat terpadu Green Puspa untuk berkreasi. Para warga di RT.001 RW.006, Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur menyulap lahan yang ada untuk bercocok tanam dan membudidayakan ikan. Kegiatan ini di prakarsai oleh Zulfikar Kusdarmawan selaku ketua RT.

Pada awalnya, Green Puspa terbentuk untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap kali melanda wilayahnya.  Zulfikar mengajak warganya untuk perbaikan serta membersihkan saluran air yang menjadi sebab banjir sambil melakukan penghijauan di sekitar saluran air tersebut.

Pada awalnya Zul bersama warganya melakukan negosiasi untuk menertibkan bangunan yang berdiri diatas saluran air. Bangunan-bangunan tersebut merupakan bagian belakang dari rumah warga dan dibangun untuk keperluan seperti dapur, Gudang dan sebagainya. Tentu saja hal ini dapat membuat lahan semakin sempit, dan warga setempat sepakat untuk membongkarnya.

Lahan baru tersebut kemudian dimanfaatkan untuk budidaya ikan lele dan nila. Ikan-ikan tersebut nantinya akan ditawarkan terlebih dahulu kepada warga atau kemudian dijual ke pasar. “waktu itu sempat ada warung pecel lele yang ngajakin kerjasama, tapi kita belum menyanggupu karena mereka kan minta nya banyak dan rutin gitu, jadi paling kita tawarkan ke masyarakat atau jual ke pasar” ujar salah satu pengurus Green Puspa.

Budidaya ikan lele dan nila merupakan tanggung jawab dari bapak-bapak setempat. Biasanya mereka akan memanen ikan lele dan nila setiap 3 bulan dan nila 4-6 bulan sekali. Uang dari hasil panen ikan tersebut nantinya akan digunakan untuk modal pengembangbiakan dan perawatan selama masa pembesaran. Di sekitar tempat pengembangbiakan ikan juga terdapat tanaman seperti kangkung air. Pak Zul menggunakan system aquaponic untuk mengembangkan ikan dan tanaman secara bersamaan.

Selain itu budidaya ikan, kampung Green Puspa juga memiliki kelompok tani yang diberi nama Petani Kota. Kelompok tani ini memiliki program untuk membudidayakan tanaman-tanaman dengan system hidoponik. Tanaman tanaman tersebut ditanam pada dinding di sekitar gang setempat. Beberapa tanaman yang ditanam adalah bayam, selada dan pokcoy.

Salah satu yang menjadi keunikan pada kampung Green Puspa ini adalah mereka menggunakan teknologi untuk mengontrol setiap aktivitas pembibitan dan penyiraman. Zul bersama kelompok Karang Taruna merancang sendiri system tersebut. Dengan memaksimalkan system tersebut membuat para warga dapat menyiram serta memupuk tanaman hanya menggunakan aplikasi saja.

System Internet of Things yang dikembangkan oleh kampung Green Puspa juga memungkinkan untuk membuahi benih-benih yang baru akan tumbuh. Zul bersama warganya membuat sebuah ruangan khusus untuk bibit-bibit tersebut agar tetap tumbuh meski tanpa sinar matahari. Sehingga proses pembibitan akan lebih cepat dan efektif.

Kedepannya kampung Green Puspa berencana mengembangkan lagi pembibitan serta pembudidayaan ikan dan tanaman-tanaman yang ada. mereka juga berharap partisipasi pemerintah kota dalam mengembangkan kampung sehat ini. “kemarin juga Alhamdulillah dapat bantuan dari beberapa BUMN seperi PLN, kita tentu senang sekali di bantu dan berharap dapat terus di dukung lah program ini” ujar Zul sebagai penutup.



Reponsive Ads