Kemenangan Telak Kandidat Favorit Jokowi di Pilkada 2024, Kecuali di Jakarta Netizen Indonesia - Dalam gelaran Pilkada serentak tahun 202...
Kemenangan Telak Kandidat Favorit Jokowi di Pilkada 2024, Kecuali di Jakarta |
Netizen Indonesia - Dalam gelaran Pilkada serentak tahun 2024 yang baru saja berlangsung, kandidat yang diunggulkan oleh mantan Presiden Joko Widodo, atau lebih dikenal sebagai Jokowi, berhasil mendominasi hasil quick count di hampir semua provinsi. Namun, terdapat pengecualian signifikan di ibu kota, Jakarta, yang menyajikan pertarungan sengit dan menarik perhatian banyak pihak.
Menurut data yang dikumpulkan dari lembaga-lembaga survei terpercaya seperti Charta Politika, Indikator Politik, dan lainnya, mayoritas pasangan calon yang berafiliasi dengan Koalisi Indonesia Maju unggul. Sebut saja di Jawa Tengah, dimana pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara mencapai 57,95% menurut data dari Charta Politika, sedikit lebih tinggi dari angka yang dirilis oleh Indikator Politik, yaitu 58,24%.
Provinsi lain seperti Sumatera Utara juga menunjukkan dominasi kandidat yang didukung Jokowi, dengan Bobby Nasution bersama calon wakilnya, Surya, meraih 63,01% suara, meninggalkan pesaing mereka jauh di belakang dengan hanya 36,99% suara. Tren serupa terlihat di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan beberapa provinsi lain, dimana kandidat dari partai atau koalisi yang sama mendominasi perebutan kursi kepala daerah.
Namun, Jakarta menampilkan skenario yang berbeda. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono, meski didukung penuh oleh Jokowi, terpaksa mengakui keunggulan dari Pramono Anung-Rano Karno. Lembaga survei Charta Politika mencatat 50,08% suara untuk Pramono-Rano, sedangkan Ridwan-Suswono hanya mampu mengumpulkan 39,32% suara. Perolehan ini mencerminkan adanya persaingan yang lebih ketat dan dinamis di Jakarta dibandingkan dengan provinsi lain.
Banten juga menarik perhatian dengan kemenangan mencolok pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah yang mendapatkan 58,39% suara menurut Charta Politika dan 55,53% menurut KedaiKopi, berbanding 41,61% dan 44,47% yang diraih oleh pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi. Kemenangan ini tidak hanya menegaskan kecenderungan umum dukungan terhadap kandidat Koalisi Indonesia Maju, tetapi juga menunjukkan betapa strategisnya pengaruh rekomendasi dari Jokowi dalam peta politik lokal.
Di tengah perayaan kemenangan ini, terdapat pula pesan khusus dari Jokowi kepada Kementerian ESDM untuk melanjutkan program hilirisasi, menegaskan bahwa meski tidak lagi di kursi presiden, dukungan Jokowi masih sangat berpengaruh dalam dinamika politik Indonesia saat ini. Di sisi lain, kekalahan di Jakarta menjadi catatan penting bagi Koalisi Indonesia Maju untuk mengevaluasi strategi dan pendekatan mereka dalam menghadapi kontestasi politik di daerah yang memiliki dinamika sosial dan politik yang kompleks.
Dengan hasil ini, pelaksanaan putaran kedua di beberapa daerah tidak bisa dihindari, terutama di Jakarta yang memiliki selisih tipis antar kandidat. Ini membuka ruang bagi strategi dan negosiasi politik baru, yang akan sangat menentukan arah dan dinamika politik di Indonesia ke depan. Sebagai pemirsa yang antusias dan pengikut setia quick count, kita semua dituntut untuk tetap mengikuti perkembangan dan hasil resmi yang akan diumumkan kemudian, untuk melihat bagaimana peta kekuatan politik akan terbentuk setelah semua suara dihitung secara resmi.